Rabu, 04 Januari 2017

Seniman Hendrikus David mengadakan pameran tunggal seni rupa bertopik “Kesaksian” di Balai Budaya Jakarta

Seniman Hendrikus David mengadakan pameran tunggal seni rupa bertopik “Kesaksian” di Balai Budaya Jakarta, Jl Gereja Theresia 47, Menteng, Jakarta Pusat, sampai 9 Desember 2016. Pameran yang resmi di buka pada Kamis (1/12) ini tidak cuma menghadirkan lukisan serta kartun diatas kanvas atau kertas, namun juga bermacam media.

“Kesaksian tujuannya yaitu fenomena beberapa hal yang aku simak melalui buku, internet, mass media, serta peristiwa di sekitaran. Beberapa yang aku tangkap, aku maknai serta berikut akhirnya. Aku yaitu satu diantara saksi momen yang dihadapi bangsa ini, ” papar perupa alumnus Institut Kesenian Jakarta ini.

Menurut Hendrikus, semua karya yang ada pula merekam perjalanan politik bangsa Indonesia. Terdapat beberapa rekam jejak momen yang melukiskan tokoh-tokoh yang sama-sama berebut dampak dengan mengatasnamakan rakyat. Mereka bukan sekedar lakukan korupsi, namun juga memecah iris bangsa ini.

“Dalam konteks kekinian, ada banyak orang yang terkadang mengatasnamakan rakyat untuk kebutuhan pribadi serta kelompok. Mereka seakan mengorbankan persatuan, semangat perdamaian, serta kebhinekaan bangsa ini. Mungkin menurut ungkapan keprihatinan aku, kita masihlah perlu tokoh-tokoh pluralisme yang selalu menyuarakan beberapa gosip kemanusiaan melalui banyak langkah serta bermacam bagian, ” tuturnya.

Sampai kini, Hendrikus memanglah di kenal sebagai kartunis di surat berita Nada Pembaruan. Jadi tak heran, beberapa besar karya yang dipamerkan yaitu karikatur, kartun, atau sebatas ilustrasi. Tetapi dalam pameran yang dikuratori Frigidanto Agung ini, dengan style ekspresionis, Hendrikus juga memerlihatkan kematangannya dalam menorehkan kuas diatas kanvas. Tidak sungkan menoreh beberapa warna cerah serta berani memainkan kombinasi warna gelap.

“Saya memanglah kagum pada ketokohan Fidel Castro yang bikin dia di cintai semua rakyat Kuba. Tak tahu kenapa aku begitu menginginkan melukisnya. Lukisan itu pada akhirnya usai, selang sekian waktu sebelumnya tokoh besar Kuba itu wafat dunia, ” kenang kartunis Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2013.

Sebagian karya lukisan Hendrikus menghadirkan beberapa muka ekspresi tokoh dunia dari bermacam kelompok. Terkecuali Fidel Castro, ada pula Bunda Teresa, Freddie Mercury, Mick Jagger, John Lennon serta Yoko Ono, bahkan juga tokoh pluralisme Abdurrahman Wahid dengan kata lain Gus Dur.

Baca Juga :



Pelukis Aisul Yanto juga menyongsong senang pameran seni rupa Hendrikus David. Pameran ini mencerminkan kegairahan seniman muda serta Balai Budaya Jakarta memanglah sediakan tempat untuk beberapa seniman muda untuk berekspresi. Wadah beberapa seniman bersejarah ini mulai sejak dahulu sudah di kenal sebagai fasilitas untuk beberapa seniman rupa berkarya.

" Kami tidak mau tempat bersejarah ini dilupakan orang. Ini tempat beberapa seniman yang dikelola oleh seniman untuk seniman. Oleh karena itu, kami senantiasa buka peluang pada beberapa seniman muda untuk menghadirkan karya-karyanya. Balai Budaya Jakarta senantiasa terbuka, " katanya.

Sesuai sama jadwal, pameran ini dapat disemarakkan dengan diskusi seni pada Jumat (2/12) jam 15. 00 -18. 00 WIB. Diskusi ini bakal menghadirkan pembicara Kartunis Senior Sudi Purnomo dengan topik Peran Kartunis dalam Dunia Industri Kreatif.

Pada Sabtu (3/12) jam 15. 00 -18. 00 WIB, Perupa Agus Junawan bakal menghadirkan atraksi segera bikin sketsa muka. Atraksi melukis jenis segera ditempat akan dipertunjukkan seniman Ireng Halimun pada Senin (5/12) jam 15. 00 -18. 00 WIB. Pameran seni rupa bertopik Kesaksian ini dapat disemarakkan oleh lomba menggambar untuk anak-anak berbarengan Hendrikus.

Melalui karya berjudul “Rest in Peace (RIP) Penegakan Hukum ", Hendrikus pernah mencapai penghargaan Adinegoro th. 2013. Dia bikin karikatur demokrasi dalam sosok pria berkaki bunting yang tengah berziarah ke makam “penegak hukum” serta karikatur itu dimuat di harian Nada Pembaruan pada 17 Oktober 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar